Sekumpulan Kata untuk Peranan Sebuah Operator



Nama saya Lina. Usia 15 tahun, ya saya baru berusia 15 tahun. Saya tidak akan sungkan-sungkan mengeluarkan pendapat serta opini saya hanya karena ini sebuah kompetisi atau hanya karena saya masih berusia 15 tahun. Sesuai dengan pekerjaan saya sekarang, sebagai pelajar , saya akan mengangkat tema: Peran operator dalam memajukan pendidikan dan perekonomian di daerah pinggiran kota dan pedalaman. Saya tinggal di Depok, dan sekolah di Jakarta. Jadi bisa disimpulkan, saya bukan anak yang tinggal di pinggiran kota atau pedalaman. Jadi, saya akan menulis ini semua berdasarkan kacamata saya, sebagai seorang pelajar yang tinggal di pusat kota.


Sebelumnya, saya pernah mengikuti suatu lomba yang mengharuskan saya untuk pergi ke Jogjakarta selama seminggu. Dalam seminggu itu, saya bertemu dengan ribuan anak dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang dengan kemampuan dan bakat menulis yang luar biasa. Namun sungguh disayangkan, mereka tidak memiliki alamat email, lebih parah dari itu, mereka bahkan tidak tau cara menggunakan internet. Sekarang ini, hampir semua anak SMA di Jakarta akan setuju bahwa internet sedikitnya menyelamatkan mereka dari nilai jelek atau remedial. Seberapa pentingnya internet untuk kita para pelajar ini ? Ini tidak akan bisa diungkapkan. Mereka yang mampu akan meminta orang tua mereka untuk membelikan laptop dan modem internet. Atau mereka yang bersekolah yang berbasis IT akan mudah menggunakan wifi sekolah mereka. Lalu bagaimana dengan mereka yang hanya memiliki handphone dan bersekolah di sekolah yang tidak menyediakan fasilitas wifi, atau wifi yang sangat lambat ? Jawabannya hanya satu, peran operator telekomunikasi sangat menentukan. Sekarang ini banyak hanphone murah yang bisa digunakan untuk membrowsing internet. Jadi yang dibutuhkan sekarang adalah, operator yang bisa membawa kemudahan untuk berinternet ria bagi mereka yang ingin menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
Jika kita berbicara soal peran operator untuk memajukan pendidikan, maka itu tidak akan habisnya. Sebelumnya, saya akan berpendapat terlebih dahulu, dan sekali lagi, saya tidak akan sungkan mengeluarkan pendapat saya. Saya melihat begitu banyak iklan yang dilakukan operator. Saya tahu itu merupakan usaha marketing untuk menaikkan penjualan operator tersebut dan meraih untung sebanyak-banyaknya. Tapi bisakah anda semua tidak membuat pelanggan kecewa ? Kita semua tahu, pelajar mendapat uang jajan dari orang tua mereka. Bagi anak yang mampu, itu tidak akan menjadi masalah mengeluarkan banyak uang untuk membeli pulsa. Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak mampu ? Apakah mereka akan dibiarkan ketinggalan informasi penting untuk pendidikan mereka hanya karena harga pulsa yang mahal ? Saya hanya ingin memberi opini, bahwa janganlah operator memberi janji-janji jika tidak bisa menepatinya.
Lalu bagaimana dengan mereka yang tinggal di pedalaman untuk menuntut ilmu. Kita ambil contoh, misalnya mereka yang tinggal di pesantren di daerah pedalaman. Pesantren yang tidak menyediakan fasilitas wifi. Lalu bagaimana perasaan anak yang tinggal di pesantren ketika tidak bisa menelpon orang tua mereka hanya karena sinyal yang buruk ? Atau tidak bisa melihat gambar tubuh manusia dengan detil karena teks book mereka hitam-putih, namun mereka tetap tidak bisa mencari gambar tersebut karena tidak ada internet ? Atau mungkin bagi anak kota yang sedang berlibur ke rumah buyutnya di pedalaman, dan tidak mengetahui adanya tugas liburan karena sms yang dikirimkan temannya tidak masuk ke handphonenya, lagi-lagi karena sinyal yang buruk ? Itu semua adalah beberapa contoh kecil mengenai kesulitan anak-anak yang berada di daerah pedalaman untuk memperoleh informasi demi kemajuan pendidikan mereka, dan kita semua tahu bahwa operator dapat melakukan banyak hal untuk memajukan pendidikan anak-anak pedalaman tersebut.
Saya pikir pihak operator tidak akan rugi jika menaikkan sinyal-sinyal di daerah pedalaman, dan menurunkan harga untuk komunikasi. Saya akui, sebagai anak umur 15 tahun yang terobsesi menjadi dokter (bukan pegawai operator telepon), pengetahuan saya mengenai ini sangatlah minim. Namun mungkin, jika pihak operator meningkatkan fasilitasnya di daerah pedalaman dan menurunkan sedikit harga komunikasinya, dengan meningkatkan juga promosi anda (namun tetap berpendirian “lebih baik jangan berjanji jika tidak bisa menepati”) maka tidak akan ada masalah dengan pemasukan perusahaan operator. Baiklah, saya menuliskan ini seakan saya mengetahui bisnis perusahaan operator, namun saya tetap berusaha memaparkan seluruh pendapat saya. Perusahaan operator nantinya akan memiliki banyak pelanggan. Indonesia ini punya jutaan warga yang haus akan teknologi, dan mereka semua tersebar sampai ke pedalaman-pedalaman. Jika melakukan publikasi dengan baik ke daerah pedalaman, misalkan mengadakan seminar-seminar di sekolah pedesaan dan mensponsori mereka, maka saya yakin, warga pedesaan akan menyambut baik perusahaan operator di desa mereka. Selain itu, dengan majunya komunikasi di daerah pedesaan, maka pendidikan juga akan maju.
Kita semua pasti sudah muak dengan berita “ribuan pelajar SMP dan SMA tidak lulus ujian nasional”. Sebenarnya, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka yang tidak lulus ujian. Dari ribuan anak itu, pasti ada yang memiliki semangat belajar seperti semangat pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun tidak tertutup kemungkinan, mereka yang tidak lulus ujian itu disebabkan mereka memiliki informasi yang sangat terbatas. Mereka tidak tahu apa yang banyak dipelajari anak-anak metropolitan di luar sana. Mereka seakan tersegel di kampung yang tidak terjamah alat komunikasi yang memadai. Tidak bisa selamanya anak yang ingin pintar harus mengembara melewati samudra untuk bermigrasi ke kota, misalnya Jakarta. Bukan hanya merepotkan bagi si anak, namun juga membuat Jakarta semakin penuh. Kita semua mengakui, gerah oleh kemacetan lalu lintas dan para peminta-minta yang semakin tidak waras berkeliaran di jalan besar ketika lampu merah. Ini semua karena pendidikan dan informasi. Mereka yang ingin mengejar impian di kota, tidak tahu betapa sulitnya mendapatkan kehidupan layak di kota yang mereka pikirkan. Mengapa tidak kita permudah ? Komunikasi yang maju di daerah pedesaan pasti sedikitnya membantu pola pikir manusia haus pengetahuan itu. Mereka bisa pintar di daerah mereka sendiri. Kita tidak akan rugi jika kita memajukan bangsa. Baiklah, saya tahu, saya mengatakan ini disaat uang yang saya punya semuanya saya dapat dari orang tua saya. Saya tidak merasakan kerasnya perjuangan mereka dalam mencari uang. Jadi saya tidak akan tahu bagaimana perasaan dan kerasnya usaha para pengusaha operator untuk bertaruh dalam memajukan bangsa disaat mungkin saja usaha mereka menjadi sia-sia dan beresiko membawa kerugian bagi perusahaan operator, namun itulah sebuah peranan. Bahkan anak umur 15 tahun seperti saya juga tahu, bahwa peranan akan memiliki resiko. Ini semua tergantung anda semua yang berdasi untuk menanganinya.
Lomba-lomba sekarang ini juga banyak yang menggunakan fasilitas internet. Operator akan sangat membantu para pelajar di daerah pedesaan yang ingin menguji kemampuan mereka. Kita tidak bisa membiarkan mereka yang tinggal di pedesaan tidak bisa mengikuti berbagai macam lomba hanya karena ketinggalan informasi. Dunia ini akan tamat tanpa adanya informasi dan komunikasi. Bahkan adik saya pun pasti mengetahuinya, bahwa orang-orang jaman dulu mengerahkan segala tenaga untuk membuat komunikasi dan mendapatkan informasi dengan mudah. Itu sebabnya, jangan biarkan para pelajar pedesaan membusuk hanya karena kekurangan informasi akibat tidak adanya komunikasi yang memadai. Jangan biarkan para pelajar itu hanya meletakkan mimpi mereka setinggi orang-orangan sawah, hanya karena mereka tidak bisa melihat jalan cerah di depan mereka. Jangan biarkan sebuah daerah benar-benar jauh dari peradaban hanya karena komunikasi yang kurang. Jangan biarkan ada lagi mutiara yang terkubur di dalam lumpur.
Saya baru saja melihat di internet. Lihat ? Lagi-lagi internet membantu. Saya mendapatkan informasi, bahwa banyak pelanggan kecewa dengan sms-sms sampah yang diberikan operator telepon untuk keperluan komersil. Saya memiliki pendapat, mengapa pihak operator tidak menyertakan sedikit kata-kata berpengetahuan disamping sms komersilnya ? Dapat juga menggabungkan keduanya. Misal “Pertentangan antara pendukung Einstein dan pendukung teori kuantum masih belum selesai. Bagaimana selanjutnya ? Anda bisa mengklik.www.######.com untuk mencari tahu dan jangan khawatir dengan pulsa anda, karena anda menggunakan operator X, yang membantu memajukan pendidikan anak Indonesia”. Bagi mereka yang cinta fisika, tidak akan ragu-ragu untuk mengklik url tersebut.
Saya tahu, opini saya ini tidak lebih hanyalah sebuah opini dari anak yang suka mengkhayal, namun saya tetap yakin, anak suka mengkhayal pun masih memiliki hak mengungkapkan pendapat. Saya hanya berharap semua pihak akan mengerti maksud dan tujuan dari opini saya ini. Semoga opini saya tidak membawa keributan dan masalah. Karena saya yakin, sedikit banyak, peran operator akan mempengaruhi kualitas pendidikan Indonesia khususnya daerah pedalaman. Komunikasi dan informasi akan merubah pola pikir mereka. Berharap mereka akan memiliki pemikiran positif dan mengukir prestasi dengan itu semua. Saya adalah salah satu dari jutaan pelajar yang menunggu operator yang benar-benar mengerti perasaan kami, para pelajar dalam mencari ilmu. Saya adalah satu dari jutaan anak yang menunggu hasil positif dari operator untuk menjadikan anak-anak Indonesia meraih medali emas dalam berbagai kompetisi baik nasional maupun internasional. Dan saya adalah salah satu anak Indonesia yang percaya bahwa kesuksesan adalah pilihan, maka kita semua akan melihat pilihan apa yang diambil oleh operator untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Kita semua akan melihat, jadi tunjukkanlah yang terbaik. Hidup pendidikan dan operator telekomunikasi Indonesia !

Comments

Popular Posts